Salah satu masalah yang sering dialami oleh pelajar di universitas luar negeri adalah menghadapi culture shock. Culture shock biasanya terjadi pada orang yang mengalami kesulitan beradaptasi di tempat yang baru. Menurut KBBI, culture shock atau gegar budaya adalah perasaan bingung dan kecemasan yang dialami oleh orang yang tinggal di lingkungan yang baru tanpa persiapan yang cukup.
Gegar budaya umumnya terjadi kepada para pelajar yang baru datang untuk kuliah di luar negeri dan kurang persiapan untuk menghadapi orang-orang, budaya, dan lingkungan baru mereka. Melalui artikel ini kamu akan mengetahui bagaimana culture shock tersebut dan cara mengatasinya.
Gejala Culture Shock
Ketika seseorang menghadapi culture shock biasanya akan mengalami beberapa hal, gejala ini berawal dari gejala ringan hingga serius. Gejala ringan ketika mengalami culture shock adalah merasakan kebosanan di tempat yang baru. Pada pelajar khususnya, keadaan lingkungan dan kampus yang tidak sesuai dengan harapan dapat menjadi salah satu pemicu culture shock.
Setelah menghadapi kebosanan yang terus menerus, seseorang dengan culture shock juga cenderung menarik diri dari kehidupan sosial dan lebih suka menyendiri. Selain itu mereka juga lebih cepat merasa kelelahan. Kemudian akan diikuti perasaan homesick dan membandingkan negara tersebut dengan kampung halaman. Paling parah bisa menyebabkan depresi.
Culture shock bisa terjadi karena perbedaan bahasa, budaya, makanan, sosial, hingga perbedaan nilai tukar mata uang pun bisa menjadi pemicu culture shock. Menurut New Health International, terdapat lima tahapan culture shock yaitu,
1. Honeymoon Stages
Fase ini bisa berlangsung dari beberapa minggu hingga beberapa bulan. Pada fase ini kamu akan cenderung merasa bahagia dan tertarik dengan dunia baru yang kamu jumpai. Kamu akan bisa mencari persamaan antara negara asal kamu dengan negara baru tersebut dan kamu menyukai apapun yang ada di negara tersebut.
2. Negotiation Stage
Setelah menghadapi rasa suka cita terhadap lingkungan yang baru tersebut, gejala culture shock akan dilanjutkan dengan perasaan cemas dan frustasi. Biasanya terjadi 3 bulan setelah kamu berada di lingkungan tersebut. Segala kesenangan berakhir dan kamu akan merasa frustasi akan banyak hal seperti kesulitan mencari jalan pulang dan sulit memilih makanan.
Fase ini juga ditandai rasa rindu terhadap teman-teman dan keluarga di kampung halaman. Perubahan ini juga menyebabkan kamu gampang sakit dan kesepian. Kamu juga mulai melihat bahwa negara yang kamu kunjungi tersebut tidak menarik lagi.
Pada fase ini kamu sudah bisa membiasakan diri dengan lingkungan baru kamu. Biasanya terjadi sekitar 6-12 bulan di lingkungan yang baru. Kamu sudah terbiasa dengan rutinitas yang ada. Misalnya kamu sudah terbiasa dengan kampus, perkuliahan, atau makanan di lingkungan tersebut.
Fase ini juga ditandai dengan perasaan yang bisa menerima lingkungan baru. Kamu mulai terbiasa dengan orang-orangnya, kamu juga berhasil mempunyai beberapa teman baru. Pada fase ini kamu masih merasakan kesulitan walau tidak sesulit di fase kedua karena kamu sudah mulai terbiasa.
4. Adaptation Stage
Fase ini ditandai dengan perasaan nyaman dengan lingkungan yang baru, kamu tidak merasa berbeda dan kesepian lagi di lingkungan tersebut. Sekat pembatas yang kamu buat dengan lingkunganmu perlahan mulai luntur dan lenyap. Walaupun tidak se-excited honeymoon stage tapi kamu sudah merasa kalau lingkungan tersebut adalah rumah kamu.
5. Re-entry Shock
Biasanya gegar budaya akan berakhir di fase ke empat dimana kamu sudah bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, tapi kadang kala hal yang sebaliknya terjadi. Ketika kamu sudah bertahun-tahun di lingkungan tersebut kemudian suatu ketika kamu kembali ke kampung halamanmu. Kamu merasa bahwa banyak hal yang telah berubah dan tidak lagi sama dengan yang terakhir kamu lihat
Pada fase ini kamu akan merasa sedih karena sesuatu berubah tanpa ada dirimu disana dan menyebabkan kamu harus mengulangi proses adaptasi kembali hingga akhirnya terbiasa dengan perubahan yang terjadi.
Cara Mengatasi Culture Shock
Gegar budaya dapat menyerang siapa saja, karena itu butuh beberapa hal untuk mengatasi perasaan tersebut. Omega Education akan memberitahu lebih lanjut hal-hal yang sebaiknya kamu lakukan untuk mengatasi culture shock.
1. Kenali Negara Tujuanmu Semaksimal Mungkin
Sebelum berkuliah ke luar negeri cari tahu lebih banyak tentang negara yang akan kamu tinggali selama beberapa tahun kedepan. Pelajari bagaimana lingkungan dan budaya di sana, makanan, harga suatu barang, hingga mengetahui iklim dan cuaca di negara tersebut.
Semakin banyak kamu tahu akan menyebabkan kamu akan semakin mudah untuk beradaptasi dan membiasakan diri dengan lingkungan baru tersebut. Kenali juga sifat dasar dari orang-orang di negara tersebut agar sedikit banyaknya kamu tahu cara bersosialisasi dengan orang-orang di negara tersebut.
2. Ketahui Tempat-tempat Penting di Negara Tersebut
Jika tujuanmu adalah berkuliah tentu tempat pertama yang harus kamu kenali adalah universitas baru kamu dan lingkungan tempat kamu akan tinggal. Selanjutnya kamu juga perlu mencari tahu dimana letak kantor pos, kantor polisi, perpustakaan, hingga kantor perwakilan negara kamu di daerah tersebut.
Gegar budaya juga bisa terjadi jika kamu punya pikiran tertutup dan enggan melihat perbedaan. Jika kamu mengunjungi negara baru sebisa mungkin kamu harus berpikiran terbuka dan menerima perbedaan. Semakin dirimu menolak maka kamu akan semakin tidak nyaman dengan lingkungan baru tersebut.
Mempunyai pikiran terbuka juga akan memudahkan untuk memiliki teman baru. Memiliki teman tentu sangat penting karena teman bisa menjauhkan kamu dari perasaan kesepian. Mempunyai hubungan baru di tempat yang baru juga akan mempercepat adaptasimu dengan lingkungan tersebut
4. Sadari Bahwa Gegar Budaya Adalah Hal yang Biasa
Culture Shock wajar terjadi kepada setiap orang. Beberapa mungkin cepat dalam beradaptasi dan sebagian lainnya mungkin butuh waktu hingga terbiasa dengan lingkungan yang baru. Hal ini sangat wajar, gegar budaya bukanlah pertanda buruk yang harus kamu cemaskan. Anggap proses adaptasi dengan lingkungan yang baru juga termasuk proses untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi.
Jangan terlalu takut dengan tempat yang baru. Gegar budaya adalah hal yang normal terjadi jadi sebisa mungkin anggap itu semua proses yang akan menuntunmu ke sesuatu yang lebih baik. Khususnya bagi kamu yang ingin kuliah di luar negeri. Melewati fase adaptasi akan mempermudahkan untuk mengikuti studi dengan baik, membangun relasi yang luas, dan mendapatkan pekerjaan yang aman. Jika kamu masih memiliki keraguan tim Omega Education juga selalu siap membantu kamu untuk menghadapi permasalahan kuliah di luar negeri.